“Peran negara menjaga religiusitas masyarakat, kebebasan beribadah, meningkatkan kualitas kehidupan intern dan antarumat beragama adalah tugas penting yang dijalankan Kementerian Agama," lanjut Sekda.
Menteri Agama juga menuturkan, keberhasilan Kementerian Agama apabila umat semakin dekat dengan ajaran agamanya. Jika sebaliknya, umat jauh dari nilai dan moral agama, berarti tugas Kementerian Agama belum berhasil.
Baca Juga: 15 Mei, Sidang Itsbat Awal Ramadhan 1439 H
Tantangan ini perlu disadari dan dijawab oleh segenap jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia. Sesuai tema, mengamanatkan Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis. Sebaliknya, Indonesia Emas sulit diwujudkan jika umat tidak rukun dan tidak harmonis.
Dunia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan global berupa kerusakan alam yang berakibat pada perubahan iklim dan bencana ekologis serta melahirkan kemiskinan. Ini harus direspon serius, termasuk oleh para agamawan.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Jatuh pada 17 Mei 2018
“Sebagai negara dengan masyarakat religius, suara pemimpin dan tokoh agama sangat dinantikan. Kementerian Agama harus mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, sejalan dengan Asta Cita Presiden," ujar Ridwan.
Menteri Agama berpesan kepada seluruh unsur pimpinan dan pegawai Kementerian Agama, agar menjadi contoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Para pimpinan Kementerian Agama harus tampil terdepan dalam komitmen kejujuran dan keteladanan.
Baca Juga: DPR Minta Kemenag Cabut Rilis 200 Mubaligh
“Untuk itu mari menjadi agen perubahan dan agen integritas yang mampu menjaga reputasi kementerian dan pemerintah. Selain itu kita juga patut syukuri atas semua penghargaan yang diterima selama tahun 2024,” kata Ridwan.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com
-1.jpeg?width=336&height=188)
