Sekda Tanjabbar Buka Bimtek Verifikasi dan Validasi DTKS

| Editor: Doddi Irawan
Sekda Tanjabbar Buka Bimtek Verifikasi dan Validasi DTKS


Penulis : Jumalis
Editor : Dora

Baca Juga: Sekda Tanjabbar Hadiri Upacara Bulan K3 Tingkat Provinsi Jambi





DTKS.jpg" alt="" class="wp-image-49635" />
H. Agus Sanusi




INFOJAMBI.COM — Sekda Kabupaten Tanjung Jabung Barat, H. Agus Sanusi, membuka Bimbingan Teknis Verifikasi dan Validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tanjung Jabung Barat, yang di Balai Pertemuan Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat, Kamis (31/10/2019).





Kepala Dinas Sosial Tanjabbar, Sarifudin menyampaikan beberapa bantuan program yang disalurkan Dinas Sosial tahun 2019.

Baca Juga: Sekda Tanjabbar Hadiri Rapat Forum Konsultasi Publik Penyusunan RKPD 2021





Program itu adalah Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 9.530 keluarga penerima manfaat (KPM), bantuan sosial beras sejahtera atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 16.496 keluarga penerima, dan bantuan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas lainnya, serta Indonesia Pintar/Indoneaia Sehat (KIS), BPJS Kesehatan, Dana Desa dan program pro rakyat lainnya.





Tujuan pelaksanaan bimbingan teknis ini guna memberikan pembekalan kepada petugas verifikasi dan validasi berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), untuk memperoleh data akurat dan sesuai kriteria.

Baca Juga: Bupati Himbau Peserta Tes CPNS Tanjabbar Persiapkan Diri





Sekda Tanjabbar, Agus Sanusi, menyatakan, perlindungan sosial dan penanggulanagan kemiskinan bagi penduduk miskin dan rentan miskin merupakan salah satu agenda utama pemerintah. Untuk itu diperlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah pusat, daerah, swasta dan masyarakat.





Sekda mengingatkan peserta bimtek agar serius melakukan verifikasi dan validasi, serta pendataan keluarga miskin yang belum terakomodir di DTKS, sehingga dapat memperoleh data fakir miskin dan keluarga tidak mampu yang Valid, tepat sasaran dan mutahir.





“Kami pahami dalam UU 13/2011 tentang penanganan fakir miskin, orang yang tidak memiliki mata pencaharian tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya.





Agus minta peserta bimtek menanamkan dalam hati akan melakukan verifikasi dan validasi yang sebenar-benarnya. Bila perlu disumpah. Pelatihan ini harus dilakukan dengan baik, materi yang disampaikan narasumber harus dapat diimplementasikan. ***


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya