Editor: Rahmad
INFOJAMBI.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang dipastikan meninggal dunia.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil citra bawah air secara visual menggunakan kamera. Hadi menuturkan bagian dari KRI Nanggala yang meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, hingga baju keselamatan awak kapal MK 11 telah ditemukan.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ujar Hadi, Minggu (25/4).
"Oleh karena itu dengan kesedihan yang mendalam. Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat menjalankan tugas di perairan utara Bali".
"Atas nama prajurit dan keluarga besar TNI, selaku panglima saya sampaikan rasa duka cita sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur. Semoga Tuhan yang maha besar memberikan keiklasan, kesabaran dan ketabahan," kata Hadi.
Hadi menjelaskan bahwa KRI Nanggala sebelumnya telah dinyatakan sub sunk atau tenggelam.
Ia menuturkan, tim satgas SAR telah mengerahkan seluruh kemampuan sejak Sabtu (24/4) malam untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala. Kemudian KRI Rigel melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi menggunakan magnetometer.
"Sehingga dapat menghasilkan citra bawah air yang lebih detail," katanya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan kondisi kapal KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian. Terdapat bagian yang terlepas dari badan utama kapal.
"Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana KRI Nanggala terbelah jadi tiga bagian," ujar Yudo.
Yudo menjelaskan terdapat bagian belakang kapal tak berbadan tekan, selanjutnya kemudi horizontal dan vertikal.
"Ini badan kapal, bagian buritan kapal. Ini lepas dari badan utamanya yang berbadan tekan," ucap Yudo sambil menunjukkan bagian kapal tersebut lewat gambar.
Menurut Yudo informasi terbelahnya kapal didapat berdasarkan pantauan KRI Rigel. Mulanya, pada Minggu (25/4) pukul 01.00 WITA, KRI Rigel yang berhasil mendapat kontak bawah air yang signifikan di sekitar posisi pertama tenggelamnya KRI Nanggala.
Kontak didapat pada kedalaman 800 meter. Yudo mengatakan, karena ROV KRI Rigel hanya mampu 800 meter, data-data tersebut kemudian MV Swift Rescue milik Singapura.
"Kemudian diidentifikasi kontak tersebut oleh MV Swift Rescue,dan pada 07.37 WITA," ujar Yudo.
Swift Rescue selanjutnya menurunkan ROV guna menindaklanuti kontak bawah air laut yang diberikan KRI Rigel.
"Dan pukul 09.04 WITA, ROV Singapura dapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur, tepatnya dari datum satu tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 15000 yard di selatan, pada kedalaman 838 meter terdapat bagian2 dari KRI Nanggala," kata Yudo.
"Di sana KRI Nanggala terbelah jadi 3 bagian," kata dia.
Sumber: CNN Indonesia
Baca Juga: Kapal Selam TNI AL Hilang Kontak di Perairan Bali
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com