“Madu dipanen secara langsung dengan menggunakan mesin penyedot madu yang dibuat dengan memodifikasi pompa vakum aquarium sehingga bisa digunakan sebagai penyedot madu lebah trigona panen juga telah disiapkan untuk dibawa pulang para Direksi dan karyawan/ti yang hadir dengan packaging yang menarik.” ujarnya.
Saat ini luas area yang sudah dilakukan kegiatan reklamasi sekitar 30 Ha. Berdasarkan referensi sebuah hasil penelitian, untuk satu hektar lokasi hijau dapat ditempatkan sebanyak 15 kotak koloni lebah. Sehingga jika semua lahan reklamasi tersebut dapat dioptimalkan untuk produksi madu trigona, maka produksi madu bisa berpotensi mencapai 45 – 90 liter madu per bulan dengan parameter asumsi 0,1 – 0,2 liter per kotak per bulan. Namun untuk saat ini, belum semua area reklamasi bisa dioptimalkan dikarenakan masih dalam tahap penelitian dan pengamatan, total kotak yang dimiliki SMBR saat ini adalah 40 kotak koloni lebah dan Alhamdulillah saat ini produksi madu trigona telah mencapai 3 – 5 liter per 1,5 bulan.
Baca Juga: Pemkot Jambi Apresisi PT Semen Baturaja Bangun Cement Mill
“Budidaya Lebah Trigona ini menjadi Role Mode Ekonomi Hijau (Green Economy) yang diterapkan pada area bekas tambang yang tidak ekonomis lagi menjadi penghasil madu dengan nilai ekonomi tinggi. Semoga dengan berjalannya program ini mampu memberdayakan ekonomi pasca tambang dan memberikan manfaat kesehatan dengan mengonsumsi madu trigona.” imbuhnya. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com