"Waktu itu September 2020, kita bersepakat, RR akan berjuang dari luar untuk hapus threshold, Mas Mahfud akan berjuang dari dalam sistim," terangnya.
Dikatakan Pakar Ekonomi yang lulusan ITB ini, keterlibatan cukong itu menjadi akibat yang muncul dari eksistensi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
Baca Juga: Bahas Geopolitik Global, Prabowo Temui Rizal Ramli
Ciutan RR ini di tulis beberapa media dan menjadi ramai di jagat twitter. Menjawab RR itu, Mahfud menulis di Twitternya bahwa RR salah. Selain itu, kata Mahfud dia sudah berjuang tahun 2017 lalu.
"Saya pastikan Rizal Ramli salah. Dia memang pernah ke rmh dan bilang akan menggugat Presidental Threshold 0% ke MK. Saya bilang silahkan, bagus kalau MK mau memutus begitu. Tapi Saya tak setuju 0% maupun 20%. Yang saya setuju dan sudah pernah saya usulkan di DPR adalah 4%," tuit Mahfud di twitter tanggal 23 Juni pukul 23.07.
Baca Juga: Rizal Ramli Siap Ramaikan Bursa Capres 2019
Dilanjutkan Mahfud, ketika pembahasan RUU Pemilu (2017) saya sudah usulkan PT 4% di rapat Fraksi di DPR. Tapi DPR dan Pemerintah tetap mematok 20%. Mau bagaimana lagi? Itu sudah DPR. Dan MK bersikap, threshold adalah urusan lembaga legislatif. Itu pandangan MK dari dulu sampai sekarang. Entah, kalau besok atau lusa." jelas Mahfud.***
Baca Juga: Trisakti Soekarno Jangan Diselewengkan untuk Pencitraan
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com