Dwi menambahkan, kedua target ini merupakan target yang cukup menantang dan memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya. Kunjungan ini juga untuk mendengarkan aspirasi dari kondisi di lapangan terkait dukungan apa diperlukan SKK Migas.
“Kontribusi KKKS Sumbagsel terhadap produksi nasional yang cukup signifikan, yaitu sebesar 69 ribu BOPD atau 7% untuk minyak dan kondensat, dan 1.827 MMSCFD atau 28% untuk gas,” ujar Dwi.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Dwi menegaskan, SKK Migas sebagai wakil pemerintah bertugas membantu KKKS melaksanakan kegiatan yang massif dan agresif, dalam rangka menjaga dan meningkatkan produksi migas nasional. Pemerintah telah menetapkan target incline setelah dalam jangka panjang mengalami decline.
Dwi mengkhawatirkan khususnya pada produk minyak yang banyak impor yang jika jika terus terjadi dan meningkat akan semakin membebani negara. Sering kali ada temuan migas, tapi waktu membuat proyek bisa onstream butuh waktu yang lama.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Sesuai arahan Presiden harus melakukan business not ussual. Ini nampak dari kehadiran negara yang banyak memberikan insentif agar keekonomian lapangan dapat dipastikan. Salah satu kegiatan yang perlu didorong adalah kegiatan eksplorasi yang lebih agresif dengan insentif yang lebih menarik, dan bagaimana Plan Of Development (POD) yang sudah disetujui bisa dipercepat serta memastikan semua program dalam Work Program and Budget (WP&B) setiap tahunnya terlaksana tepat waktu.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com