SKK Migas dan Mubadala Energy Umumkan Penemuan Gas Besar di South Andaman

South Andaman itu sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera Bagian Utara, Indonesia.

Reporter: - | Editor: Admin
SKK Migas dan Mubadala Energy Umumkan Penemuan Gas Besar di South Andaman
South Andaman itu sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera Bagian Utara, Indonesia | OJK

JAKARTA, INFOJAMBI.COM - SKK Migas dan Mubadala Energy, perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, mengumumkan penemuan (discovery) gas yang signifikan dari sumur Eksplorasi Layaran-1.

Penemuan Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman itu sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera Bagian Utara, Indonesia.

Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016

Mubadala Energy adalah operator KKS Gross Split South Andaman. Ini sumur dalam pertama yang dioperasikan perusahaan, yang dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.

Di sumur tersebut ditemukan kolom gas (gas column) yang luas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di Oligocene sandstone reservoir.

Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016

Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 mmscf/d.

Penemuan cadangan gas (gas resources discovery) besar ini sejalan dengan target Pemerintah Indonesia, mencapai target produksi minyak bumi 1 Juta Barel per Hari (BOEPD) dan gas bumi sebesar 12 Miliar Gas Standar Kaki Kubik per Hari (BSCFD) di tahun 2030.

Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyampaikan apresiasi atas penemuan gas besar di South Andaman yang dioperasikan oleh Mubadala Energy.

“Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi Mubadala Energy dalam melakukan pengeboran di laut dalam. Selamat telah berhasil menemukan cadangan gas dalam jumlah besar,” kata Dwi.

Laporan Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD menyatakan, sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 tcf gas-in-place.

Penemuan ini bisa melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai dan masuk ke dalam 3 besar dunia.

SKK Migas akan menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan evaluasi dan kajian lebih lanjut.

Dwi menyampaikan, penemuan besar di South Andaman menjadi kado indah menjelang tutup tahun 2023.

“Industri hulu migas mencatat sejarah baru. Pertama kalinya Indonesia mendapatkan 2 penemuan besar dunia (giant discovery) di tahun yang sama,” imbuhnya.

Penemuan gas besar secara beruntun pada 2023 menunjukkan keberhasilan kegiatan eksplorasi, sesuai tema utama industri hulu migas pada 2023, dan akan dilanjutkan 2024.

Dwi menyampaikan, penemuan gas besar di South Andaman akan meningkatkan daya saing industri hulu migas Indonesia, dan mendorong peningkatan investasi hulu migas di masa mendatang. 

“Kami optimis, perusahaan migas global, International Oil Company, IOC, kembali menempatkan Indonesia sebagai portofolio investasinya. Giant discovery secara beruntun semoga menjadi game changer industri hulu migas nasional,” kata Dwi.

Mansoor Mohammed Al Hamed, CEO Mubadala Energy mengatakan, dengan strategi memperluas portofolio gas guna mendukung transisi energi.

Pengembangan ini menawarkan peluang komersial yang signifikan, dan menambah momentum pada pertumbuhan strategis. 

Ini bukan hanya perkembangan signifikan bagi Mubadala Energy, namun juga tonggak sejarah besar bagi ketahanan energi Indonesia.

“Kami bangga mencapai ini dengan memanfaatkan kemampuan teknis dan operasional kelas dunia kami,” kata Mansoor.

Menurut Mansoor, penemuan baru terkonfirmasi ini merupakan keberhasilan kedua berturut-turut bagi Mubadala Energy di wilayah Andaman.

Sebelumnya  kesuksesan Timpan-1 di KKS Andaman II. Penemuan-penemuan ini menambah volume kontingen material, dan memberi landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan Mubadala Energy di wilayah tersebut.

Mubadala Energy adalah perusahaan energi internasional terkemuka, diakui sebagai operator yang bertanggung jawab dan mitra handal (valued partner).

“Kami menjalankan operasi untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat dengan aman, berkelanjutan dan efisien,” kata Mansoor.

Mubadala Energy merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Mubadala Investment Company, yang dimiliki Pemerintah Abu Dhabi.

Perusahaan ini mengelola portofolio yang lebih mengutamakan pada gas (gas biased), dengan aset dan operasi yang tersebar di 11 negara, terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara, Rusia dan Asia Tenggara. 

Produksi dari working interest adalah sekitar 500.000 setara barel minyak per hari.

Mubadala Energy pemegang net areal terbesar di wilayah Andaman, dengan 80% working interest di KKS South Andaman.

Hasil positif dari penemuan Layaran-1 akan mengurangi risiko (de-risking) multi-TCF pada sumber daya (resources) gas prospektif di wilayah tersebut, dan memberi landasan bagi pertumbuhan organik (organic growth) di masa depan, sejalan dengan strategi perusahaan berbasis gas (gas biased). ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya