PENULIS : JUMALIS
EDITOR : DODDI
Baca Juga: Bonsai Akan Hiasi Kantor-Kantor Pemkab Tanjabbar
INFOJAMBI.COM — Dari seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Tanjabbar, PetroChina International Jabung Ltd merupakan salah satu penyumbang CSR terbesar setiap tahun.
Tahun ini saja, alokasi CSR digelontorkan lebih Rp 20 miliar. Angka ini akan bertambah pada tahun depan, mencapai sekitar Rp 30 miliar.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Kepala Bappeda Tanjung Jabung Barat, Firdaus Khatab mengatakan, tahun ini alokasi CSR PetroChina disalurkan untuk pembangunan jalan di Kuala Betara dengan kisaran Rp 10 miliar. Selebihnya, pengaspalan di wilayah Serdang dan pembangunan ponpes di Bram Itam.
Menurut Firdaus, bantuan CSR tidak wajib dialokasikan di ring satu. Bisa diutamakan ke ring satu, jika sifatnya urgen.
Baca Juga: APBD-P Tanjabbar Rp 1,124 Triliun
"Kalau semua ditujukan ke ring satu, bagaimana dengan wilayah lain. Makanya ada forum CSR, kita bahas kembali, jangan sampai berbenturan dengan dana desa dan APBD," ujar Firdaus.
Untuk bantuan fisik, kata Firdaus, biasanya pengerjaan dilakukan oleh pihak ketiga. Pelelangan dilakukan sendiri oleh pihak perusahaan.
"Ada lelang di perusahaan, ya di pihak ketigakan," ujarnya.
Mengenai wacana alokasi pembangunan intake air bersih yang menyedot dana CSR, Firdaus mengakui belum ada pembicaraan ke arah itu.
"Belum ada pembicaraan, tergantung ada atau tidaknya usulan dari bawah," tandasnya.
Firdaus menjelaskan, usulan bisa melalui desa, diketahui camat dan ditembuskan ke perusahaan. Usulan dari bawah akan disinkronkan di forum CSR kabupaten.
Orientasi Pendidikan
Vice President Human Resources and Relations PetroChina, Maryke PY Pulunggono mengatakan, PetroChina sepakat dengan program Pemkab Tanjung Jabung Barat untuk mendukung peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah ini.
Salah satunya, PetroChina bersama SKK Migas menggelontorkan bantuan mobil perpustakaan keliling yang dilakukan Selasa (24/9/2019).
Bupati Tanjung Jabung Barat, H. Safrial MS menyatakan, peningkatan SDM jauh lebih penting dibanding infrastruktur. Dengan ilmu pengetahuan, generasi muda daerah ini bisa bersaing di dunia global.
"Intinya ilmu pengetahuan. Kedua, tata krama. Kami menyebutnya akhlakul karimah. Kedepannya CSR akan diarahkan untuk pengembangan kampus STAI, ke sekolah PHI, pembangunan laboratorium bahasa. Nanti ada bahasa Inggris, Arab dan Jepang," jelas Safrial. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com