Penulis : Tim Liputan
Editor : DoRa
INFOJAMBI.COM — SKK Migas-PetroChina Jabung Ltd menggelar dialog pelaku usaha hulu dan hilir “Kopi Liberika Zabak”, Minggu (30/12/2018), di Café Casa De Alicia, Kota Jambi, dengan tema pengembangan dan uji rasa kopi liberika yang merupakan bagian dari kegiatan forum desa.
Saiful, Govrel Supt PetroChina International Jabung LTD menyampaikan terima kasih kepada para komunitas dan pencinta kopi atas kehadirannya dalam kegiatan yang dibuka oleh Kepala Bappeda Kabupaten Tanjabtim; Drs Ali Fahruddin, MPA.
“Terima kasih atas kehadirannya, untuk turut serta dalam dialog hari ini. Apresiasi juga saya sampaikan kepada Bapak Romi Haryanto Bupati Tanjung Jabung Timur. Dalam kegiatan ini tentunya dengan harapan kedepan kualitas kopi kita harus lebih baik dan berkualitas tinggi sehingga mampu bersaing dan semakin dikenal secara luas,” Ujarnya saat menyampaikan kata sambutan dipembukaan kegiatan.
Lalu Drs Ariansyah, ME. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi ketika membuka diskusi selaku narasumber mengingatkan bahwa kopi di Jambi adalah peluang besar dan memiliki jenis yang lengkap.
“Kita punya jenis yang lengkap untuk kopi, ada daerah yang terkenal juga produk kopi namun misalkan hanya Robusta saja atau Arabika saja sementara Jambi memiliki peluang besar untuk itu. Maka saya memberikan apresiasi yang besar bagi bupati Tanjabtim ketika saya sampaikan tentang kopi di daerahnya dia menyambut baik peluang tersebut dan mengembangkan,” Ungkap Drs Ariansyah, ME.
“Kita harus naik kelas, saya selalu berupaya secara masif melaksanakan kegiatan-kegiatan dan event ataupun mengikuti acara terkait kopi agar kopi kita semakin dikenal. Kualitas harus meningkat dan naik kelas,” Ringkasnya menambahkan.
Kegiatan dimaksud untuk (1)Memperkenalkan Kopi Liberika Zabak kepada public khususnya di wilayah ibukota provinsi Jambi. (2) Mempertemukan pelaku usaha hulu kopi liberika (petani kopi liberika zabak) dan pelaku usaha hilir kopi (pemilik gerai kopi dan komunitas pecinta kopi di Kota Jambi). (3) Memberikan pengetahuan kepada petani kopi mengenai: pengenalan cacat pada biji kopi (greenbean defect) dan penyeduhan kopi secara manual (manual brewing). (4) Mengadakan dialog antara pelaku usaha hulu kopi dengan pelaku usaha hilir.
Sedangkan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah: (1) Membuka komunikasi antara petani kopi liberika dengan pemilik gerai kopi dan komunitas pecinta kopi. (2) Lebih mengakrabkan petani kopi liberika ke gerai kopi modern yang merupakan konsumen akhir dan oulet pemasaran kopi. (3) Petani kopi liberika memperoleh wawasan mengenai persyaratan kualitas yang harus dipenuhi melalui pengenalan cacat pada biji kopi (greenbean defect) dan aspek teknis pemasaran untuk dapat dipasarkan di gerai kopi modern. (4) Memperkenalkan berbagai cara penyeduhan manual (manual brewing) pada kopi liberika dan langsung menikmati dan membedakannya dalam sesi penyeduhan kopi secara manual (Manual Brewing). (5) Memperoleh saran dan masukan dari pemilik gerai kopi modern dan komunitas penikmat kopi mengenai pengembangan kopi liberika zabak.
Sementara poin penting yang melatarbelakangi kegiatan yaitu Salah satu komoditas perkebunan yang sedang dikembangkan dan diharapkan menjadi andalan dari Tanjung Jabung Timur adalah Kopi Liberika. Kopi Liberika merupakan varietas kopi yang cocok untuk lahan gambut, dan populasinya sangat sedikit dibandingkan dengan varietas kopi lainnya yaitu Arabika dan Robusta.
Di Tanjung Jabung Timur, konsentrasi perkebunan Liberika ada di Desa Sungai Beras Kecamatan Mendahara Ulu dan Desa Mendahara Tengah Kecamatan Mendahara, merupakan desa penghasil Kopi Liberika yang telah ada, dan Pemkab Tanjung Jabung Timur telah bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka Jember) dan PetroChina International Jabung Ltd untuk pengembangan komoditas kopi liberika ini.
Untuk memberikan penandaan pada kopi Liberika asal Tanjung Jabung Timur ini, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur memberikan nama Kopi Liberika Zabak. Para petani kopi di Desa Sungai Beras dan Mendahara Tengah adalah petani kopi tradisional yang sampai saat ini didalam pemasarannya, sebagian besar masih bergantung kepada para pengepul. Minimnya wawasan dari para petani kopi untuk mengetahui celah-celah pasar yang bisa dimanfaatkan untuk menjual kopi liberika adalah salah satu penyebab dari ketergantungan pemasaran kepada pengepul ini.
Para petani kopi perlu mendapatkan wawasan mengenai pasar-pasar yang dapat dijadikan outlet dari produknya, dan juga wawasan mengenai keinginan pasar terhadap standar kopi sehingga mereka dapat mempersiapkannya dan dapat dijual dengan harga yang lebih baik.
Disisi lain, Kopi Liberika yang jumlahnya terbatas dan juga menjadi komoditi khas Jambi, belum banyak dijumpai atau menjadi menu di gerai kopi modern yang menjamur di Kota Jambi. Para pelaku usaha kopi khususnya yang berada di hilir yang merupakan konsumen akhir dari Kopi Liberika belum banyak mengetahui keberadaan kopi liberika yang ada di Jambi.
Gerai kopi modern yang ada di Jambi jumlahnya cukup banyak. Mereka menjual kopi dengan kualitas baik, dijual dengan harga yang sesuai dengan kualitasnya dan menjadi bagian dari gaya hidup bagi kalangan tertentu. Gerai-gerai kopi yang ada di kota Jambi tersebut menjadi pasar yang menjanjikan bagi kopi Liberika.
Adanya kesenjangan komunikasi antara pelaku usaha hulu (petani kopi liberika) dan hilir (outlet penjualan kopi atau kafe) yang perlu untuk dieliminasi dengan diadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mempertemukan kedua belah pihak tersebut yang diharapkan dapat mendukung pengembangan kopi liberika. Selain hal tersebut pelaku usaha hulu dan hilir kopi perlu mengetahui dukungan pemerintah terhadap pengembangan usaha hilir kopi local Jambi. Dengan pengetahuan tersebut, diharapkan ada sinergi positif antar pihak yang mendukung pada pengembangan kopi lokal Jambi lebih baik lagi.
Hadir dalam Dialog tersebut Pelaku usaha hulu kopi liberika zabak dari Desa Sungai Beras dan Mendahara Tengah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur: Asisten Bidang Perekonomian Pemkab Tanjung Jabung Timur; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tanjung Jabung Timur; Dinas Perkebunan dan Peternakan Tanjung Jabung Timur; Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tanjung Jabung Timur, Serta Komunitas Kopi Kota Jambi (Pemilik Gerai dan Barista di Kota Jambi).
Dialog dikemas dalam bentuk interaktif antara pemangku kepentingan kopi liberika zabak: Pemerintah dan Dinas terkait Kabupaten Tanjung Jabung TImur, pelaku usaha hulu kopi liberika zabak dari Desa Sungai Beras dan Mendahara Tengah, pelaku usaha hilir kopi yaitu para pemilik kafe dan barista kopi di Kota Jambi dan pihak lainnya.
Selain itu, Pemaparan mengenai kopi dengan tema sebagai berikut:
1. Dukungan Pemerintah pada Pengembangan Usaha Hilir Kopi Lokal Jambi: Drs Ariansyah, ME. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jambi.
2. Pengenalan Cacat pada Biji Kopi (greenbean defect). Narasumber: Morrow Prakasiwi, Pedagang Kopi (Coffee Trader) Kota Jambi.
3. Pengenalan Metode Penyeduhan Kopi Secara Manual (Manual Brewing). Narasumber: Elmia Ecu, Barista Trainer dan Raka Sihaloho, Barista Trainer. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com