SKK Migas - Prima Energy Northwest Natuna Dukung Peningkatan Investasi Industri Hulu Migas

SKK Migas bersama Prima Energy Northwest Natuna menyelesaikan pembahasan revisi Plan of Development I, untuk Lapangan Minyak Ande-Ande Lumut.

Reporter: Rel | Editor: Doddi Irawan
SKK Migas - Prima Energy Northwest Natuna Dukung Peningkatan Investasi Industri Hulu Migas
Lapangan Minyak AAL di perairan Laut Natuna Barat, 20 km dari perbatasan Malaysia, dan 260 km dari daratan terdekat (Matak, Anambas) | rel

JAKARTA, INFOJAMBI.COM - SKK Migas bersama Prima Energy Northwest Natuna Pte Ltd ( PENN), menyelesaikan pembahasan revisi PoD (Plan of Development) I, untuk Lapangan Minyak Ande-Ande Lumut (AAL). 

Revisi PoD tersebut mendapatkan persetujuan Menteri ESDM pada 5 Maret 2024. Lapangan Minyak AAL termasuk lapangan dengan karakteristik minyak berat, terletak di Perairan Laut Natuna Barat, 20 km dari perbatasan Malaysia dan berjarak sekitar 260 km dari daratan terdekat (Matak, Anambas).

Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016

Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara menyampaikan, pengembangan lapangan minyak AAL adalah pengembangan lapangan yang lumayan challenging, di samping faktor lokasi yang remote dan di wilayah perbatasan. 

“Sifat minyak pada reservoir tersebut jenis heavy oil, serta ada kecenderungan lapisannya memiliki masalah kepasiran (sand problem) yang memerlukan penanganan khusus sehingga biaya operasional yang dibutuhkan relatif tinggi,” kata Benny, di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016

Lapangan AAL menjadi salah satu harapan untuk meningkatkan produksi minyak nasional, mengingat kebutuhan minyak terus meningkat. Lapangan AAL juga menjadi salah satu tulang punggung dalam mencapai target produksi minyak 1 juta barel. 

Upaya mitigasi risiko berkaitan hal-hal tersebut dituangkan dalam revisi PoD ini. Pelaksanaan proyek dilakukan dalam dua tahap. Skenario fasilitas produksi menggunakan CPP (Central Production Platform) dan FSO (Floating, Storage, and Offloading)

Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik

Konsep ini merupakan perubahan dari konsep sebelumnya yang menggunakan WHP (Well Head Platform) dan FPSO (Floating, Production, Storage, and Offloading)

Tahap awal pengembangan AAL akan melibatkan pemasangan jaket platform dan pengeboran 7 (tujuh) sumur produksi horizontal untuk memproduksi minyak dari kedua lapisan (K dan G sand).

Sementara itu, CEO Prima Energy Northwest Natuna, Pieters Utomo, menegaskan, PENN akan terus berkomitmen mengembangkan Lapangan Minyak AAL, hingga mencapai produksi pada akhir 2026, dengan target produksi 20.000 BOPD. 

Tantangan dari Lapangan Minyak AAL ini berupa reservoir yang unconsolidated sand dan heavy oil, sehingga memerlukan pengeboran sumur horizontal yang panjang dan lower completion well yang khusus, agar bisa membatasi produksi air dan pasir. 

“Kami yakin dengan menggunakan teknologi baru yang telah terbukti dari lapangan minyak berat lainnya akan berhasil untuk Lapangan AAL,” tegas Pieters. 

Pieters menyampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM dan SKK Migas, atas kolaborasinya sehingga tercapai persetujuan revisi PoD Lapangan Minyak AAL. Kerja sama akan dilanjutkan agar proyek berjalan lancar sesuai rencana. 

“PENN juga akan melakukan studi lebih lanjut, terkait kegiatan eksplorasi terhadap prospek-prospek yang ada, untuk menambah cadangan dan sumber daya di Wilayah Kerja Northwest Natuna,” ujar Pieters.

Untuk diketahui, PT Bumi Pratiwi Hulu Energi (Prima Energi), adalah perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P) lokal di Indonesia yang berdiri pada 2021, berpusat di Jakarta. Saat ini memiliki dua Wilayah Kerja sebagai operator 100 %, yaitu Bawean dan Northwest Natuna. 

Prima Energi berkomitmen memberikan solusi andal, efisien dan bertanggung jawab, untuk industri hulu minyak dan gas.

Fokus pada eksplorasi, pengembangan dan produksi, Prima Energi berdedikasi membantu Indonesia memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, sekaligus meminimalkan dampak lingkungan. 

Perlu pula diketahui, penemuan Lapangan Minyak AAL dimulai dengan pemboran eksplorasi 4 sumur. Sumur pertama, AAL-1X dibor pada 2000, diikuti sumur AAL-2X dan AAL-3X pada 2006, serta 1 sumur appraisal AAL-4X dibor pada 2016. 

Dari hasil DST (Drill Steam Tests) yang dilakukan sebesar 1.220 BOPD minyak dengan 15° API di Lapisan K sand, dan 800 BOPD dengan 12° API di lapisan G sand. 

Lapangan Minyak AAL memiliki perkiraan volume in place sebesar 214 MMSTB  (K and G2 sand), diperkirakan dapat memproduksi minyak 42,7 MMSTB. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya