SAROLANGUN — Aliansi Mahasiswa Jambi Anti Korupsi (AMJAK) kembali melakukan unjukrasa, di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jalan Raden Patah, Jakarta Selatan, Senin (21/8).
Tuntutannya, minta diusut tuntas dugaan korupsi proyek pembangunan saluran irigasi Limun-Singkut, di Kabupaten Sarolangun, Jambi. AMJAK minta BPK mengaudit semua proyek BWSS VI Provinsi Jambi.
AMJAK juga mendesak Kementerian PUPR menghentikan sementara seluruh proyek BWSS VI Provinsi Jambi. Diduga diantara proyek itu ada yang sedang bermasalah dengan hukum.
AMJAK minta KPK memeriksa seluruh pejabat BWSS VI, seluruh pemenang tender serta seluruh pihak terkait proyek irigasi umum Limun-Singkut, yang diduga sarat praktek korupsi dalam proses pembangunannya.
M Iqbal, Koordinator Aksi, dihubungi infojambi.com, Senin (21/8), mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan tindak lanjut dari aksi sebelumnya di KPK RI dan Kementerian PUPR.
"Ini aksi lanjutan yang kami lakukan sebelumnya. Kami akan terus perjuangkan persoalan ini," kata Iqbal.
Menurut Iqbal proyek pembangunan irigasi Limun-Singkut harus segera dihentikan. Pasalnya, pengerjaan yang dilakukan selama ini banyak kejanggalan.
"Tujuh puluh miliar rupiah uang negara digelontorkan untuk proyek itu, tapi kenyataan di lapangan hasilnya amburadul. Makanya harus segera dihentikan, untuk mencegah kerugian lebih banyak," tandas Iqbal.
Disebutkan mahasiswa asal Sarolangun ini, Kementerian PUPR merespon aksi yang dilakukan AMJAK. Bahkan kabarnya pihak Kementerian PUPR sudah menyurati BWSS VI, namun sayang surat tersebut belum ditanggapi.
"Kalau tidak ada tanggapan juga, kami akan kembali demo ke KPK, kami akan perjuangkan masalah ini sampai tuntas," tandas Iqbal. (infojambi.com)
Laporan : Rudy Ichwan
Baca Juga: Ketika Irjen Iriawan Mengamankan Demo 4 Nopember
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com