Adapun komoditas utama ekspor Indonesia meliputi udang USD.1.997,49 juta, Tuna-Cakalang-Tongkol senilai USD.865,73 juta, Cumi-Sotong-Gurita USD.657,71 juta, Rumput Laut USD.554,96 juta dan Rajungan-Kepiting USD 450,55 juta.
Komoditas-komoditas ekspor tersebut dikirim ke negara tujuan ekspor utama, seperti Amerika Serikat senilai USD2,15 miliar (37,63%), Tiongkok USD1,02 miliar (17,90%), Jepang USD678,13 juta (11,89%), Asean USD651,66 juta (11,42%) serta 27 negara Uni Eropa senilai USD357,12 juta (6,26%).
Di Tengah dinamika kondisi global seperti sangat berdampak pada ekspor perikanan Indonesia. Kendati demikian, pemerintah tetap menjaga pangsa pasar ke negara-negara tujuan ekspor utama dan menjajaki tujuan pasar prospektif di Timur Tengah.
Selain itu, pelaku usaha juga harus perhatikan kesepakatan dan persetujuan dagang antara Indonesia dengan beberapa negara Eropa seperti Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss yang tergabung dalam EFTA (European - Free Trade Association) melalui IE-CEPA (Indonesia European - Comprehensive Economic Partnership Agreement). Kemudian Mozambique - Preferential Trade Agreement (IM-PTA) yang menyepakati penurunan tarif untuk Tuna Segar, Kepiting, dan Udang Beku serta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) merupakan perundingan perdagangan bebas antara negara ASEAN (10 negara) dengan 5 negara mitra, yaitu Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, dan Selandia Baru.
Capaian nilai ekspor perikanan diperkirakan tumbuh 8,84% dengan nilai USD.6,22 miliar hingga Desember 2022 dibanding akhir tahun 2021.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com