Tahun Terakhir Menjabat, Kepemimpinan Syarif Fasha Masih Meninggalkan Masalah

Aksi mahasiswa merupakan kontrol sosial terhadap setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

Reporter: - | Editor: Rifky Rhomadoni
Tahun Terakhir Menjabat, Kepemimpinan Syarif Fasha Masih Meninggalkan Masalah
PMII Kota Jambi unjuk rasa di Kantor Walikota Jambi. (FOTO : IST)

Kotajambi,Infojambi.com - Tahun 2023 ini merupakan tahun terakhir di Periode kedua menjabat sebagai Walikota Jambi, Syarif Fasha, kepemimpinannya masih banyak meninggalkan masalah. 

Salah satunya dengan menaikan tarif air PDAM Tirta Mayang yang Mencekik masyarakatnya sendiri.

Baca Juga: PMII Dapat Bersanding dengan Pemerintah

Tanggungjawabnya sebagai Walikota Jambi, dituntut oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII) Kota Jambi, dengan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Jambi. Kamis, (13 April 2023).

 

Baca Juga: Kecamatan Telanaipura Tuan Rumah MTQ 48 Tingkat Kota Jambi

Puluhan Mahasiswa ini berunjuk rasa di depan kantor Walikota Jambi, meminta Syarif Fasha menyelesaikan persoalan di Kota Jambi, sebelum jabatannya sebagai Walikota Jambi berakhir pada November 2023 mendatang.

 

Baca Juga: Jalan Santai Forum RT Se Kecamatan Telanaipura Bertabur Hadiah dan Sembako

Ketua PMII Kota Jambi, Ade Kurnia menyebut masih banyak persoalan di akhir masa jabatan Syarif Fasha. Mahasiswa menuntut perbaikan Jalan akibat pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah ( IPAL).

 

Mempercepat pembangunan IPAL di sekumlah titik di Kota Jambi, dan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak oleh adanya pembangunana IPAL, serta memberikan copy kontrak dan perizinan pembangunan IPAL sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.

 

Mahasiswa juga meminta pemerintah Kota Jambi menempatkan petugas pengatur lalulintas di sejumlah titik rawan kemacetan.

 

Ade dan mahasiswa lain sepakat menolak kenaikan tarif air PDAM Tirta Mayang, serta meminta agar kualitas air PDAM Tirta Mayang diperbaiki.

 

"Tugas Kami memgawasi dan mengontrol kebijakan pemerintah, serta Meminta Walikota Jambi menyelesaikan tanggungjawabnya," ucap Ade.

 

PDAM tirta Mayang menggunakan air Sungai Batanghari untuk diolah. Dari data dinas lingkungan hidup, indeks kualitas sungai Batanghari 48,9 poin yang artinya dalam kondisi buruk dan tidak layak untuk di konsumsi.

 

Aksi mahasiswa merupakan kontrol sosial terhadap setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya