Menurut Anwar Sadat, masalah gizi perlu diperjuangkan dan ditingkatkan setiap individu dan seluruh komponen bangsa. Semua itu agar seluruh masyarakat menikmati hidup sehat, guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Di Kabupaten Tanjungjabung Barat, masalah gizi mengalami penurunan dan perbaikan. Hal itu terlihat dari menurunnya prevalensi stunting dari 44 % tahun 2018 (riskesdas) menjadi 21,81 % tahun 2019 (SSGI) menjadi 19,8 % tahun 2021 (SSGI) serta 9,9 % tahun 2022 (SSGI). Sedangkan balita wasting dari 13,0 % tahun 2018 (riskesdas) menjadi 9,3 % tahun 2021 (SSGI) dan 2,7 % tahun 2022.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
"Meski capaian prevalensi stunting Tanjungjabung Barat sudah rendah, jangan lengah. Mari saling membahu untuk terus menekan penurunan angka stunting di daerah ini,” ujar Anwar Sadat.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Syafe'i Syafri mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat yang telah bersinergi dalam pencegahan stunting.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Untuk meningkatkan upaya menekan angka stunting, SKK Migas dan PetroChina bersama Pemkab Tanjungjabung Barat menyerahkan bantuan antropometri set, Buku KIA, serta pangan olahan untuk keperluan medis dalam program pencanangan gerakan Desa Bebas Stunting.
“Semoga dengan adanya sinergitas antara SKK Migas, bisa saling membantu dalam menekan angka stunting di Tanjungjabung Barat," kata Syafe’i.
Baca Juga: 500 Anak SD se-Tanjabtim Dapat Lagi Bantuan PetroChina
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com