Tersinggung Tindakan Presdir Freeport Hanura Siap Lakukan Langkah Hukum

| Editor: Muhammad Asrori
Tersinggung Tindakan Presdir Freeport Hanura Siap Lakukan Langkah Hukum
Nurdin Tampubolon, tempuh langkah hukum ll Foto: Bambang Subagio



JAKARTA - Partai Hanura, tidak bisa menerima aksi 'tunjuk-tunjuk' yang dilakukan Presiden Direktur PT Freeport, Chappy Hakim, kepada anggota Komisi VII DPR RI, Muchtar Tompo.

Karena itu, Ketua Fraksi Hanura DPR RI, Nurdin Tampubolon, akan mengambil langkah hukum terkait insiden tersebut.

"Fraksi Partai Hanura, tidak menerima perlakuan Chappy Hakim, sebagai Presiden Direktur PT Freeport dan kami tetap akan melakukan langkah-langkah hukum, tapi saya akan berkoordinasi dengan Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), untuk melihat duduk masalahnya, agar tidak saling menyalahkan," tegas Nurdin, pada wartawan di gedung DPR RI Jakarta, Jumat (10/2).

OSO, kata Nurdin, dengan sifat kenegarawanannya menyatakan tetap harus melihat permasalahannya seperti apa? Sebab, kata Nurdin, jangan sampai kita saling menyalahkan, maka harus melihat apa solusi yang benar, sehingga negara tidak dirugikan.

“Jadi, kita akan pelajari permasalahannya dengan benar,” katanya.

Sebelumnya, Chappy Hakim secara tertulis sudah memberi penjelasan dan meminta maaf. Namun, Nurdin menyebut Chappy Hakim, belum meminta maaf secara langsung. Baik kepada Fraksi Hanura maupun kepada Mukhtar Tompo, sehingga proses akan terus berjalan.

"Kami merasa belum pernah beliau meminta maaf ke Fraksi Hanura atau ke Mukhtar Tompo," ungkap Nurdin.
Karena itu kata Nurdin, Hanura, akan membahas masalah ini dengan pimpinan DPR dan Komisi VII DPR RI. Bahwa PT Freeport, agar tak melakukan pekerjaan yang tidak mengikuti aturan yang berlaku, dalam hal ini Undang-Undang Dasar.

"Karena kita diatur dalam undang-undang dan di dalam peraturan-peraturan lainnya yang harus diikuti oleh siapa pun, maka PT Freeport juga harus mematuhi. Termasuk membangun smelter," pungkasnya.

Mukhtar mengaku, ditunjuk-tunjuk oleh Chappy Hakim, seusai rapat kerja Komisi VII dengan PT Freeport Indonesia. Setelah rapat ditutup, dia lalu menghampiri para mitra Komisi VII DPR yang mengikuti rapat untuk bersalaman. Namun, saat hendak mengajak bersalaman dengan Chappy, Mukhtar ditolak.

"Sampai di sana mau jabat tangan ditampias tangan saya. Baru dia langsung tunjuk ke arah dada saya. Saya juga dibentak oleh Chappy, mantan KSAU itu tampaknya tidak terima diperingatkan saat rapat. Kau jangan macam-macam? Mana? Mana kata kalian tidak konsisten? Saya konsisten. Mana?" kata Mukhtar menirukan Chappy.

Setelah membentak Mukhtar, Chappy beranjak keluar dari ruangan rapat. Lima petinggi Freeport kemudian langsung menghampiri dan meminta agar tidak memperpanjang insiden tersebut.

"Dia pergi, saya diam saja. Yang khawatir peserta lain juga dari Freeport yang masih ada, datang ke saya karena mereka khawatir. Saya sendiri heran," jelas Mukhtar. (infojambi.com)

Laporan : Bambang Subagio ll Editor : M Asrori

Baca Juga: Pemerintah Diminta Waspadai Asing Berkedok Swasta Nasional

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya