Tak hanya PetroChina, Romi juga berhasil menggandeng sejumlah swasta lainnya, untuk ikut aktif mendukung pembangunan Tanjungjabung Timur. Bank Jambi, misalnya. Beberapa kali bank daerah itu menggelontorkan anggaran membantu pembangunan sekolah dan sarana umum lainnya.
Bahkan, untuk urusan tanggap darurat, seperti penanganan darurat ruas jalan yang macet akibat hujan, Romi kerap mengajak sejumlah perusahaan perkebunan yang beroperasi di sekitar ruas jalan tersebut bergotong royong mengatasi kemacetan.
Baca Juga: Arif Akan Libatkan Perusahaan Perbaiki Jalan Sepintun
“Kalau ada kemacetan, biasanya teman-teman perusahaan sekitar support material. Kami kerahkan alat berat agar kemacetan segera terurai. Bahkan di ruas jalan provinsi pun kami beberapa kali berkolaborasi mengatasi kemacetan,” kata Kepala Dinas PUPR Tanjabtim, Dedi Novrianika.
Soal kolaborasi pemerintah dan swasta, Romi mengatakan hal itu sangat niscaya dilakukan, sepanjang kedua belah pihak menempatkan posisi kesetaraan sebagai mitra. Tidak ada yang lebih dominan, sepanjang sama-sama satu persepsi bahwa kepentingan masyarakat harus diutamakan.
Baca Juga: Pemprov Diminta Cepat Perbaiki Jalan Putus Depan Kodim
Beberapa catatan soal komunikasi Romi dan swasta terdeteksi di jejak digital. Pada 2017, saat Pemkab Tanjabtim tuan rumah MTQ ke-37 Provinsi Jambi, dengan keras dia menolak rencana bantuan sebuah perusahaan raksasa karena dianggap tak sepadan.
Penolakan itu diungkapkan Romi dari podium utama, saat dia menyampaikan laporan pelaksanaan acara. Teranyar, tahun lalu Romi mengumbar kemarahan soal komitmen perusahaan besar lainya yang dianggap tak berjalan.
Baca Juga: APBD-P Tanjabbar Rp 1,124 Triliun
Romi tercatat beberapa kali secara vulgar mengungkap kekecewaannya pada perusahaan swasta di daerah itu, dalam konteks peran serta soal pembangunan. Meski terlihat kasar, sikap Romi harus dimaknai bahwa dia clear dan tidak cawe-cawe.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com