BANGKO — Maraknya perambahan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kecamatan Jangkat dan Lembahmasurai, Merangin, membuat aparat penegak hukum gerah.
Untuk menertibkan para perambah, tim gabungan terdiri dari TNI, polisi, Polhut TNKS, BKSDA, Brimob dan kejaksaan melakukan razia. Dalam operasi ini 100 orang personil diturunkan.
Sebelum berangkat melakukan penertiban ke Jangkat dan Lembahmasurai, seluruh personil dikumpulkan di Kodim 0420/Sarko. Mereka dilepas oleh Wakil Bupati Merangin, HA Khafied Moein, disaksikan Kapolres Merangin AKBP Munggaran dan Kasdim 0420/Sarko Mayor.Inf. Wakhid.
Operasi penertiban berlangsung tiga hari, 16 sampai 18 Nopember. Seluruh personil dipusatkan di Desa Tanjungberugo, Lembahmasurai.
Kasdim 0420/Sarko, Mayor Wakhid, mengatakan, tim gabungan diturunkan untuk menghalau para perambah keluar dari wilayah TNKS. Jangan sampai perambah TNKS bertambah banyak.
“Kami menjaga agar tidak terjadi benturan antara masyarakat dan aparat keamanan,” kata Wakhid, Rabu (16/11).
Kabid Balai TNKS Wilayah I Jaya, Suparman, mengungkapkan, penertiban dilakukan atas laporan Bupati Merangin, bahwa di wilayah Jangkat dan Lembahmasurai banyak warga merambah lahan baru di TNKS.
“Supaya tidak melebar atau semakin meluas, kami adakan operasi secara persuasif. Jika para perambah tidak mau keluar dari areal TNKS, kami akan ambil tindakan preventif,” ujar Suparman.
Suparman menjelaskan, ada puluhan perambah TNKS yang sudah terdata. Masalah ini sudah dikoordinasikan dengan pihak kementerian untuk dicari solusinya. Saat ini jumlah perambah sudah mencapai 40 orang. (infojambi.com/D)
Laporan : Jefrizal
Baca Juga: Perampok Bersenpi Kembali Beraksi di Tabir
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com