MUARABULIAN — Sulaiman BK, warga Desa Pematang Lima Suku, Muara Tembesi, Batanghari, sehari-hari bekerja sebagai pencari kroto (telur serangga), mengadu ke Komisi III DPRD Batanghari. Sulaiman diterima oleh Mashuri.
Sulaiman kecewa tidak lagi mendapat bantuan beras sejahtera ( rastra) dari Pemkab Batanghari. Padahal, rumah yang dihuninya sejak tahun sebelumnya dipasangi plang penerima bantuan sosial.
Sulaiman menceritakan, di desanya saat ini ada puluhan orang kaya menerima bantuan rastra. Sementara dia, orang miskin, tapi tidak menerima.
"Dalam data baru, namo sayo dak ado, data yang lamo adolah. Sayo tanyo kades dio dak tau. Camat jugo dak tau. Lah keliling sayo nanyo, jawabannyo samo bae, dak tau jugo," kata Sulaiman.
Menanggapi pengadulan itu, Mashuri menegaskan, pendataan penerima rastra tidak akurat. Ini terjadi di banyak desa.
"Data dak akurat. Dak jelas lagi, orang kayo dapat, orang miskin dihapuskan. Kami anggota dewan akan memperjuangkan ini," ungkap Mashuri.
Hal senada dikatakan Ketua Komisi III, Azizah. Menurutnya, urusan program penerima rastra instansi terkait selalu lempar bola.
"Barusan saya telepon bagian sosial, katanya pendataan di bagian ekonomi, sedangkan bagian ekonomi menyebut pendataan di bappeda. Berbelit-belit. Kami akan panggil tiga instansi yang menangani rastra ini," tegas Azizah.
Sementara itu, Rizal, Kades Pematang Lima Suku, mengatakan, untuk data terbaru nama penerima banyak yang hilang. Ia mengakui nama Sulaiman tidak masuk dalam data baru.
“Saya tidak berani memberikan beras itu, sebab yang disalurkan harus sesuai data," kata Rizal. (infojambi.com)
Laporan : Raden Soehoer
Baca Juga: Bupati Merangin Lounching Bansos Rastra
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com