Tungku Minyak Illegal Mewabah, Masyarakat Batin Ness Resah

| Editor: Wahyu Nugroho
Tungku Minyak Illegal Mewabah, Masyarakat Batin Ness Resah


PENULIS : RADEN SOERHOER
EDITOR : WAHYU NUGROHO

Baca Juga: Polisi Amankan Ratusan Liter Minyak Mentah





Terlihat mobil bermuatan minyak mentah yang terparkir di wilayah Ness (foto Raden Soehoer)




INFOJAMBI.COM - Tungku pengolahan minyak mentah Illegal kian mewabah di desa Batin Kecamatan Bajubang Ness. Informasi yang diperoleh menyebutkan, hampir ratusan tungku minyak beroperasi di wilayah desa tersebut. Akibat aktivitas pengolahan minyak, ratusan hektar kebun karet milik warga rusak.





"Yang setuju adanya aktifitas pengolahan minyak disini paling cuma 20 persen, selebihnya tidak setuju adanya aktifitas tersebut," kesal Asnawi warga setempat.

Baca Juga: Tim Labfor Duga Gudang PT Ocean Simpan Minyak Ilegal





Jika aktifitas pengolahan minyak terus berjalan, tidak menutup kemungkinan karet warga mati karena daun yang rontok. "Lama kelamaan masyarakat sekitar daerah ness merugi akibat karet tidak menghasilkan getah lagi. Kami berharap pemerintah segera menertibkan tungku minyak Illegal Driling yang kian hari semakin bertambah,"kata Asnawi.





Menanggapi hal ini, Kades Batin kecamatan Bajubang Ahmad Yani, saat dikonfirmasi dikediamannya baru baru ini mengakui bahwa, aktifitas pengolahan minyak mentah yang dimasak di wilayahnya, sudah dilaporkan ke pihak berwajib. "Sudah saya laporkan kepada Babinsa desa ini, namun hingga kini belum ada tanggapan,"singkat Kades Batin Ahmad Yani.

Baca Juga: Polda Jambi Amankan Pelaku Tambang Minyak Ilegal





Saat ditanya apakah ada royalti untuk desa? Kades menjelaskan, untuk desanya ada bantuan dari para touke tungku minyak, salah satunya bantuan untuk masjid, langgar dan kuburan. "Kalau untuk desa selalu mereka bantu. Namun, saya selaku kades tidak ikut campur hal ini. Saya juga kurang tau persis ada berapa tungku yang masih aktif," jelasnya.





Disinggung apakah aktifitas tersebut merusak tanaman warga sekitar? Kades hanya terdiam. Namun dirinya menegaskan, sejauh ini belum ada laporan dari warganya tentang kerusakan kebun akibat aktifitas tungku.





"Sampai saat ini belum ada yang melapor kalau kebun karet mereka rusak. Lahan yang digunakan para pemasak minyak merupakan lahan warga setempat yang disewa para touke minyak,"ungkap Kades.***


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya