Berdasarkan UMKM dan pariwisata Indonesia berkontribusi terhadap lebih dari 61,07% untuk PDB Indonesia dan telah menarik 60,4% nilai investasi. Pasca pandemi Covid 19, UMKM dan sektor pariwisata ini harus mampu beradaptasi secepatnya pada perubahan yang terjadi di dunia bisnis.
Oleh karena itu, penyiapan ekosistem dan ekonomi digital harus dilakukan secara simultan. Melalui digitalisasi layanan Bank Jambi pangsa UMKM masih memiliki peluang untuk dikembangkan. Di Provinsi Jambi Jambi misalnya ada 120 ribu UMKM dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang makin besar, di semua sektor usaha.
Baca Juga: Zola Ingatkan Pengelola Bank Jambi Tidak Cepat Puas
Meski Bank Jambi porsi kredit terbesar adalah kredit konsumer. Tapi perlu juga melakukan ekspansi kredit produktif, hal ini sebenarnya tak memberatkan, karena semua segmen kredit Bank Jambi tumbuh, dari kredit komersial hingga kredit UMKM. Bank Jambi harus punya target berapa ribu UMKM terhubung ke platform digital hingga akhir tahun 2024.
Hal bertujuan agar produk UMKM Jambi dapat terhubung dan memenuhi kebutuhan di e-commerce. Meski Bank Jambi sebenarnya telah cukup teruji memiliki expertise untuk menekuni sektor UMKM. Dalam hal ini perlu pemetaan untuk pengembangan Bank Jambi.
Baca Juga: Upaya Tingkatkan Elektrifikasi, Jambi – UNDP Jalin Kerjasama
Targetnya ada 120 ribu UMKM yang memiliki potensi seiring penguatan transaksi layanan digital, mempersiapkan infrastruktur digital, mempermudah UMKM dalam akses keuangan prudential banking dalam scoring system yang akan dibangun oleh FDS dan AWS.
Baca Juga: Gubernur Resmikan Kantor Pelayanan Bank Jambi di Jakarta
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com