Undang Dua Legislator Perempuan, Diaspora Indonesia di Turki Gelar Webinar Peringatan Hari Kartini

| Editor: Doddi Irawan
Undang Dua Legislator Perempuan, Diaspora Indonesia di Turki Gelar Webinar Peringatan Hari Kartini

Pengirim : Adhe Nuansa Wibisono dari Turki



INFOJAMBI.COM - Caraka Muda Nusantara, komunitas diaspora Indonesia di Turki, menggelar Webinar Kartini dengan tema “Peranan Perempuan dalam Demokrasi Mencapai Visi Indonesia Maju 2045, Rabu (21/4/2021).

Agenda tersebut menghadirkan Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP (Wakil Ketua Komisi X DPR RI) dan Dyah Roro Esti, BA, M.Sc (Anggota Komisi VII DPR RI) sebagai narasumber dan Haka Fajriana (Mahasiswa Master Biochemistry, Sakarya University) sebagai moderator.

Selain itu Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Ankara, Sinta Agathia, juga memberikan welcoming speech dan secara resmi membuka acara tersebut.

Dubes Sinta Agathia menyampaikan, memperingati napak tilas perjuangan Kartini, berkat perjuangan Kartini posisi perempuan Indonesia sekarang equal dengan kaum pria, yang dahulunya tidak demikian.

Sejatinya, perempuan berperan penting dalam mendidik generasi penerus bangsa yang cerdas dan unggul. Sehingga, kemajuan suatu bangsa itu tergantung dari kemajuan kaum perempuan itu sendiri.

Moderator Haka Fajriana memantik pertanyaan mengawali seminar kali ini, “Ada dua tema yang akan disampaikan dalam webinar ini, pertama adalah peranan perempuan dalam politik kebangsaan.

Sedangkan tema kedua adalah peranan milenial dalam pelestarian lingkungan hidup. Kemudian, bagaimana sebenarnya Ibu Kartini menginspirasi perubahan bagi perempuan Indonesia saat ini?”.

Menanggapi pertanyaan tersebut Hetifah Sjaifudian menyebutkan, kita mencapai banyak kemajuan terkait tingkat keterwakilan perempuan dalam politik dibandingkan periode sebelumnya.

Dalam pemilu 2019, persentase caleg perempuan telah mencapai 40,08 persen tetapi yang terpilih sebagai anggota dewan adalah 20,8 persen. Tingkat keterpilihannya masih rendah sehingga dibutuhkan upaya lebih untuk mencapai keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen”.

Kehadiran perempuan dalam demokrasi adalah simbol terkait nilai perilaku dimana perempuan dianggap lebih bersih, lebih partisipatif, dan lebih peduli terhadap kaum marjinal. Selain itu juga kehadiran legislator perempuan bisa menghasilkan kebijakan yang pro-perempuan.

"Para Kartini masa kini diharapkan dapat melanjutkan cita-cita dan perjuangan Ibu Kartini memajukan kaum perempuan,” ungkap Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut.

Terkait representasi perempuan dalam posisi publik dan pemerintahan, Hetifah menyatakan, tugasnya adalah membukakan pintu agar lebih banyak perempuan berpeluang menduduki posisi publik.

"Kami berupaya membuka sistem agar partai politik lebih ramah dan terbuka untuk perempuan. Selain itu juga saat ini telah memiliki ketua DPR, ketua komisi, bahkan para menteri perempuan. Kita harus ubah pola pikir dan menegaskan, perempuan Indonesia sudah selayaknya mampu berkontribusi di dunia politik," ujarnya.

Sementara itu, Dyah Roro Esti menjelaskan peran perempuan dalam isu lingkungan. Salah satu faktor dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah ketahanan energi dan komitmen lingkungan hidup dan pembangunan rendah karbon.

"Sebagai anggota parlemen perempuan saya terlibat untuk mendorong kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dalam mencapai visi tersebut," kata Dyah.

Dyah menyampaikan partisipasi milenial dalam aksi penyelamatan lingkungan. Harus ada bottom up approach.

Dyah pernah terjun bersama anak muda melakukan riset lingkungan dan menemukan 60 persen sampah di kawasan pantai adalah plastik.

"Jadi ini merupakan masukan tersendiri bagi pemerintah daerah dan pusat dalam merumuskan suatu kebijakan lingkungan yang komprehensif,” kata Co-Founder The Indonesian Energy and Environmental Institute ini.

Dyah menjelaskan motivasinya terlibat dalam aktivitas politik di usia muda. Dia merasa terpanggil masuk ke politik, karena jika berada di dalam sistem dapat melakukan perubahan dalam lingkup lebih besar dan dampaknya dirasakan masyarakat luas.

Webinar Kartini ini dihadiri secara online oleh puluhan diaspora dan pelajar di Indonesia dan Turki. Agenda ini juga didukung oleh berbagai organisasi diaspora, seperti PPI Ankara, Radio PPI Turki, Gelin Indonesia Ankara, KAMMI Turki, Bale Institute, Seputar Kampus dan Indonesia Youth Foundation. ***

Pengirim adalah Ketua Umum Caraka Muda Nusantara Turki

Baca Juga: WNI Yang Dituduh Terlibat Kudeta Turki Dibebaskan

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya