“Kami tetap humanis. Apa yang disampaikan mahasiswa itu hak mereka. Alhamdulillah lancar,” ujarnya.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa ini adalah bentuk kepedulian terhadap berbagai hal yang terjadi di republik ini.
Baca Juga: Tuntut Perjanjian Kerja, Warga Tabir Demo PT AWI
Mereka menyampaikan aspirasi mulai dari pencabutan UU TNI, menolak RUU Polri, RUU KUHP, RUU ASN, dan RUU perampasan aset serta soal kerusakan lingkungan di Jambi.
Tidak hanya itu, para mahasiswa juga minta DPRD Provinsi Jambi mengusut masalah yang terjadi di rumah sakit dan penyelesaian konflik tanah. Bagi mereka, persoalan di Jambi mesti ditindaklanjuti agar berjalan aman.
Baca Juga: Kerjasama Pembangunan Pasar Angsoduo dan JBC Disepakati
Di tengah aksi unjuk rasa mahasiswa, tampak hadir Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Hafiz, dan Wakil Ketua Samsul Ridwan.
Para pimpinan DPRD Provinsi Jambi ini menanggapi aspirasi dan tuntutan yang disampaikan mahasiswa.
Baca Juga: ADI Minta Dewan Tegur Gubernur
Hafiz dan Samsul Riduan bertemu langsung dengan mahasiswa, padahal mereka masih dalam kondisi letih, karena baru saja pulang dari mengecek progres pembangunan jalan khusus batu bara di dua kabupaten.
Hafiz mengapresiasi apresiasi yang disampaikan para mahasiswa. Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada mahasiswa karena ada sedikit miskomunikasi dalam aksi itu.
“DPRD Provinsi Jambi selaku perwakilan masyarakat akan terus menjadi penyambung lidah para mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya demo membangun Jambi,” kata politisi Partai Amanat Nasional itu. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com