Dalam kurun waktu 2022, Bank Jambi tercatat meningkat efisien. Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) Bank Jambi turun 358 basis poin (bps) dari 67,65 persen menjadi 64,07 persen.
“Hal ini seiring pertumbuhan pendapatan Bank Jambi naik 1,33 persen yoy menjadi Rp 1,271 triliun dan biaya operasional Bank Jambi pada kuartal IV/2022 yang mencapai Rp 819 miliar, terjadi efisiensi 3,37 persen yoy,” jelas Bang El, sapaan akrab Yunsak El Halcon
Baca Juga: Zola Ingatkan Pengelola Bank Jambi Tidak Cepat Puas
Selain itu, pertumbuhan kredit didorong oleh sektor konsumtif yang naik 1,83 persen yoy. Sementara pada periode yang sama, kredit produktif turun 4,09 persen yoy.
Dalam laporannya, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bank naik 52 bps pada kuartal IV/2022 menjadi 1,64 persen. Pada periode yang sama non performing financing (NPF) terjaga pada level 0,1 persen.
Baca Juga: Upaya Tingkatkan Elektrifikasi, Jambi – UNDP Jalin Kerjasama
Posisi DPK Bank Jambi turun 8,75 persen menjadi Rp.9,67 triliun. Hal ini seiring dengan turunnya deposito Bank Jambi sebesar 25,92 persen yoy menjadi Rp.3,99 triliun sebagai upaya Bank Jambi untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana mahal.
Positifnya, porsi dana murah atau current account savings account (CASA) yang tumbuh 9,07 persen, membuat rasio CASA cenderung stabil pada posisi 58,66 persen dari total DPK. Lebih rinci, giro dan tabungan Bank Jambi, masing-masing mencatat pertumbuhan 11,09 persen yoy dan 6,05 persen yoy.
Baca Juga: Gubernur Resmikan Kantor Pelayanan Bank Jambi di Jakarta
Atas capaian ini, tahun 2022 Bank Jambi meraih 3 penghargaan sekaligus dalam Info Bank Award. Sebagai informasi “Rating 107 Bank Versi Infobank 2022, dari 36 bank di KBMI 1 kelas asset Rp10 triliun sampai dengan dibawah Rp25 triliun, 18 bank berhasil meraih predikat “Sangat Bagus”.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com