undp.jpg" alt="" width="865" height="450" />
JAKARTA — Kekurangan (defisit) suplai energi listrik merupakan permasalahan serius dihadapi berbagai daerah di Indonesia, termasuk Provinsi Jambi, yang sangat berpengaruh dalam pembangunan.
Gubernur Jambi, H. Zumi Zola, berupaya maksimal meningkatkan ketersediaan energi listrik di Jambi, agar semakin banyak masyarakat bisa menikmati listrik dan pemadaman listik terus diminimalisir.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Jambi melalui Bank Jambi menjalin kerjasama dengan UNDP (United Nations Development Programme), salah satu organ Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dituangkan dalam MoU tentang penyediaan elektrifikasi, di Hotel Fairmont Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
MoU yang diselenggarakan Bank Jambi dengan UNDP terkait agenda untuk tujuan pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDG) atau tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Jambi. Spesifiknya untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di Provinsi Jambi.
Zola yang menghadiri dan menyaksikan penandatanganan MoU menyatakan, kerjasama diprioritaskan dan diarahkan pada pembangunan energi listrik tenaga terbarukan (renewable energy).
Zola menyampaikan ucapan terima kasih pada UNDP - Baznas yang memilih Jambi salah satu lokus kerjasama untuk mewujudkan Sustainable Development Goals.
“Saya yakin, pemilihan ini telah melalui berbagai pertimbangan dan penilaian selektif, baik dari Tim UNDP maupun tim kementerian, khususnya ESDM, sehingga sampai ke penandatangan nota kesepahaman kerjasama,” ujar Zola.
Zola mengatakan, penandatangan kerjasama tersebut merupakan salah hal yang sangat dinantikan oleh masyarakat di Provinsi Jambi, karena program tersebut telah tersosialisi dengan baik di Provinsi Jambi khususnya di daerah penerima program.
“Dalam berbagai kesempatan, saya atas nama Pemprov Jambi sering ditanya masyarakat tentang keberlanjutan program pemenuhan energi listrik. Saya atas nama masyarakat dan Pemprov Jambi, menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak atas terlaksananya penandatangan kerjasama ini,” terang Zola.
Zola berharap kerjasama ini tidak hanya sebatas penandatangan di atas kertas, namun implementasi di lapangan sangat dinantikan. Untuk itu, Jambi selalu siap memfasilitasi pelaksanaan program ini sesuai kemampuan dan aturan yang berlaku.
Pengaruh perkembangan global saat ini telah dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat dalam kehidupan perekonomian. Harga minyak yang melonjak sangat tinggi dan harga pangan juga melonjak serta gejolak perekonomian global lainnya.
Dengan kondisi ini, ada negara yang diuntungkan, tapi ada negara yang menderita. Pengaruh global juga akan berpengaruh terhadap perekonomian daerah Jambi. Masyarakat Jambi tidak ingin menjadi daerah yang menderita karena gejolak tersebut.
Di sisi perkembangan harga minyak dunia, Provinsi Jambi membutuhkan langkah-langkah kreatif dan inovatif untuk mencari sumber energi alternatif, seperti memanfaatkan briket batubara, gas dan energi panas bumi, serta penanaman pohon jarak sebagai sumber energi alternatif.
“Kami akui, cukup banyak kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi listrik. Mulai dari ketersediaan infrastruktur penunjang untuk pembangunan jaringan listrik, sampai masalah tarif harga jual listrik,” ujar Zola.
Zola menyampaikan bahwa MoU yang dilakukan antara Bank Jambi dengan UNDP senilai lebih kurang 8 Juta US Dolar yang rencananya akan digunakan untuk meningkatkan proyek-proyek pembangunan khususnya pembangunan pembangkit tenaga listrik yang terbarukan dengan menggunakan hydropower(pembangkit tenaga listrik melalui air terjun) yang tentunya masih membutuhkan bantuan dana.
“Karena kebutuhan listrik Jambi itu masih sangat kurang sekali, dan kita harus kejar bola. Dan, Alhamdulillah peluang ini ada di UNDP. Kami dari Pemerintah Provinsi Jambi tentu akan memberikan dukungan yang terbaik agar proyek ini bisa berjalan lancar dan sukses,” pungkas gubernur.
Direktur UNDP Indonesia, Christophe Bahuet menyampaikan, UNDP telah melakukan serangkaian pembahasan rencana kerjasama dengan Bank Jambi didalam mencapai tujuan SDG, yang juga selaras dengan prioritas pembanguan daerah Jambi secara konkret, yakni menyediakan elektrifikasi bagi daerah yang berpotensi meningkat secara sosial ekonomi namun belum mendapatkan aliran listrik.
Turut hadir dalam mewakili Menteri ESDM, Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ir Maritje Hutapea, Komisioner OJK Kusumaningtuti, S. Sutiono, MSc, Muhamad Yani, CEO Regional Bank Jambi, Absalon Sine Direktur Bank NTT, Holiang Xu Asisten General UNDP, Chairman Baznas Bambang Sudibyo. (infojambi.com)
Laporan : Zainal Mahyudi
Baca Juga: Zola Ingatkan Pengelola Bank Jambi Tidak Cepat Puas
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com