Vaksin AstraZeneca dengan Sinovac, Bagusan Mana?

| Editor: Ramadhani
Vaksin AstraZeneca dengan Sinovac, Bagusan Mana?

Editor: Rahmad



INFOJAMBI.COM - Baru-baru ini mencuat isu tentang vaksin AstraZeneca dibandingkan dengan vaksin Sinovac.

Daripada bingung, kenali kelebihan dan kekurangan dari kedua vaksin.

Vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca memang memiliki banyak perbedaan. Termasuk, teknologi yang dipakai pun berbeda.

Meski begitu, kedua vaksin tersebut sudah terbukti menunjukkan efektivitas dalam melawan infeksi virus Corona.

Selain itu, aspek keamanannya pun telah dibuktikan dalam uji klinis.

Vaksin Sinovac

Dari hasil uji klinis tahap 3 di Bandung, vaksin Siovac menunjukkan efikasi atau perkiraan efektivitas vaksin sebesar 65,3 persen dalam mencegah Corona. Persentase itu didapat berdasarkan uji coba kepada 1.600 orang di Bandung.

Vaksin AstraZeneca

Berdasarkan laporan terbaru, vaksin AstraZeneca disebut 76 persen efektif dalam mencegah kasus Corona bergejala.

Selain itu, AstraZeneca juga menyebut vaksin Corona buatannya 100 persen efektif mencegah penyakit parah karena Corona dan rawat inap.

Efek samping vaksin

Vaksin Sinovac

Sekretaris Eksekutif Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Dr dr Julitasari Sundoro, MSc-PH mengatakan bahwa efek samping vaksin Sinovac tidaklah berbahaya dan masih bersifat ringan.

"Misalnya efek samping lokal. Jadi nyeri pada tempat suntikan. Kita kan namanya dimasukin jarum, dimasukkin vaksin, berarti ada reaksi lokal," kata dr Julitasari.

"Ada juga reaksi sistemik, misalnya pegal-pegal kemudian demam ringan. Tapi itu sangat kecil karena vaksin yang tiba ini adalah vaksin yang inactivated, vaksin yang mati. Jadi efek sampingnya itu jauh lebih kecil dari vaksin-vaksin lain yang live attenuated atau vaksin-vaksin hidup," dia menambahkan.

Vaksin AstraZeneca

Dikutip dari laman GOV.UK, sebagian besar efek samping yang dihasilkan dari vaksin AstraZeneca masih dalam kategori ringan-sedang. Di antaranya sebagai berikut.

Sangat umum (memengaruhi lebih dari 1 dari 10 orang)

Nyeri, gatal, dan rasa panas di area suntikan
Merasa tidak enak badan
Menggigil atau demam
Sakit kepala
Mual
Nyeri sendi atau nyeri otot.

Umum (mempengaruhi 1 dari 10 orang)

Bengkak, kemerahan, dan benjolan di area suntikan
Demam
Muntah atau diare
Radang tenggorokan
Pilek atau batuk
Menggigil.

Jarang (mempengaruhi 1 dari 100 orang)

Nafsu makan menurun
Sakit perut
Kelenjar getah bening membesar
Keringat berlebih
Kulit gatal atau ruam.
Mana yang lebih diterima?

Mengutip WHO, ada sejumlah vaksin yang telah disertifikasi oleh badan kesehatan terbesar di dunia itu.

Antara lain vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneza (2 vaksin), Johnson and johnson, Sinopharm serta Sinovac yang awal Juni ini diakui untuk penggunaan darurat.

Hanya saja, tidak semua negara menerima orang yang divaksin Sinopharm atau Sinovac buatan China. Contohnya seperti Amerika dan sejumlah negara lainnya.

Baca Juga: Ratusan Calon Haji Asal Batanghari Disuntik

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya