Wagub Jatim Dukung Penggunaan Dana Desa untuk Turunkan Stunting

| Editor: Wahyu Nugroho
Wagub Jatim Dukung Penggunaan Dana Desa untuk Turunkan Stunting


PENULIS : BAMBANG SUBAGIO
EDITOR : WAHYU NUGROHO

Baca Juga: Zumi Zola : Tetap Perhatikan Meski Angka Stunting Jambi Rendah









INFOJAMBI.COM - Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) mendukung kerjasama lintas pemangku kepentingan dalam mengatasi dan mencegah masalah stunting pada anak. 





Ungkapan itu disampaikan wagub saat menghadiri acara forum sosialisasi gerakan Aksi Cegah Stunting di Kantor Dinas Kesehatan Jatim, yang diikuti kepala dinas dari 18 kabupaten dengan prevalensi stunting tinggi di Surabaya, Jatim, Rabu (31/7/2019)

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Turunkan Angka Stunting





Emil Dardak mendorong kepala desa, di daerah yang menjadi lokus penanganan nasional, mengalokasikan dana desa untuk mencegah stunting. 





" Angka stunting di Jatin sudah cukup mengkhawatirkan. Jumlah balita stunting sudah mencapai 30 persen dari jumlah balita yang ada di Jatim, " katanya.

Baca Juga: Kebijakan Penanganan Stunting Kemenkes Tahun 2020 Jalan di Tempat





Data itu terungkap di forum sosialisasi gerakan Aksi Cegah Stunting di Kantor Dinas Kesehatan Jatim, yang dihadiri oleh Direktur Jendral diikuti kepala dinas dari 18 kabupaten dengan prevalensi stunting tinggi di Jatim.





Forum sosialisasi Aksi Cegah Stunting ini digagas oleh Samsul Widodo Direktur Jenderal Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.





Samsul bekerja sama dengan Profesor DR dr Damayanti Rusli Sjarif, peneliti tumbuh kembang dan gizi anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)/Fakultas Kedokter Universitas Indonesia (FKUI) menginisiasi gerakan ini.





Awal 2018 lalu, Tim yang dipimpin oleh Prof Dr Damayanti menangani sekaligus mengamati kasus stunting di Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang, Banten. Metode itu berhasil menurunkan angka stunting sampai 8 persen hanya selama enam bulan. Tim ini pun datang ke Jatim untuk menawarkan agar sejumlah kabupaten di provinsi ini mau menjadi pilot project pelaksanaan metode yang telah diterapkan di Pandeglang.





"Dalam diskusi tadi disebut 75 persen dari yang stunting kemunginan IQ-nya di bawah rata-rata. Bayangkan kalau ini terjadi di Jatim. Bagaimana kami bisa mengentas kemiskinan? Ini pekerjaan rumah yang urgent, sangat urgent," ujar Emil.





"Setelah ini IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) bersama Dinkes dan tim Profesor dr Damayanti dan PDT akan merumuskan langkah tindak lanjut. Pemprov akan mensupport," ujar Wagub Jatim.***


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya