Walikota Padang Diundang Jadi Imam Masjidil Haram

| Editor: Doddi Irawan
Walikota Padang Diundang Jadi Imam Masjidil Haram
Walikota Padang



PADANG — Karena keindahan akhlak dan tilawahnya, Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, akan mendapatkan undangan menjadi imam Masjidil Haram.

Demikian disampaikan Syaikh Khalid Al Hamudi, ulama Arab Saudi yang datang ke Padang, Sumatera Barat, baru-baru ini, dalam rangka melihat kesiapan Kota Padang sebagai salah satu daerah kontestan tuan rumah pertemuan dai dan ulama internasional, 2017.

“Walikota Padang telah menggabungkan keindahan akhlak dan suara. Saya akan mengambil dari Padang untuk jadi imam shalat di Masjidil Haram,” kata Syaikh Khalid, di depan jamaah Subuh Nurul Ikhlas di Jl Ikhlas V, Andalas, Padang Timur.

Saat itu, Mahyeldi bertindak sebagai imam shalat subuh, sedangkan Syaikh Khalid menjadi makmumnya. Syaikh Khalid terkesan keindahan suara Mahyeldi membaca Al Quran, setelah terkesan akhlak Walikota Padang itu.

Usai shalat Subuh, Syaikh Khalid yang mendapat kesempatan memberi tausiyah kepada jamaah, memuji Mahyeldi dan menyampaikan maksud tersebut. Mendengar pujian dan permintaan tersebut, Mahyeldi hanya tersenyum.

Sejak muda, Mahyeldi aktif mendalami Islam sejak duduk di bangku sekolah. Ketika menjadi mahasiswa, ia aktif menjadi aktifis dakwah dan mubaligh. Ia juga pernah menjadi Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Padang.

Mahyeldi dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana, santun, dan rendah hati. Ketika menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat pada 2004, ia menolak menggunakan mobil dinas mewah sebagai pimpinan DPRD. Berdasarkan hasil audit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelang pemilihan Wali Kota Padang pada 8 Oktober 2013, KPU Padang merilis laporan harta kekayaannya senilai 281,509 juta.

Setelah menjadi Wali Kota Padang sejak 13 Mei 2014, banyak prestasi yang telah dipersembahkan oleh Mahyeldi. Beberapa bulan setelah ia menjabat Walikota, Padang memulai penyelenggaraan pendidikan gratis 12 tahun yang menjangkau seluruh siswa SD, SLTP, dan SLTA negeri. Padang juga meningkatkan alokasi dana bantuan siswa kurang mampu.

Di bawah kepemimpinan Mahyeldi, program mendekatkan siswa dengan Al Quran semakin ditingkatkan. Siswa yang memiliki hafalan Quran tertentu boleh memilih bebas sekolah yang mereka inginkan sesuai jenjang kelanjutannya; satu juz bagi siswa SD, dan tiga juz bagi siswa SMP. Untuk siswa SMA yang hafal lima juz dapat memilih kesempatan masuk ke Universitas Andalas atau Universitas Negeri Padang. (infojambi.com)

Baca Juga: ICMI: Jangan Benturkan Islam Dengan Negara

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya