BATANGHARI, INFOJAMBI.COM - Masyarakat Desa Kotoboyo, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, menagih janji perusahaan yang telah disepakati seusai demo yang mereka lakukan 15 Maret lalu.
Dalam aksi beberapa bulan lalu, warga memblokir jalan, menuntut perusahaan di Desa Kotoboyo bertanggung jawab menyalurkan air bersih secara gratis ke rumah-rumah masyarakat.
Baca Juga: Safrial Penuhi Panggilan Kejagung
Saat itu Kepala Desa Koto Boyo, Zainal Abidin, sangat merespon aksi warganya. Dia langsung mengadakan rapat dengan sejumlah manajemen perusahaan batubara.
Dalam rapat disepakati, pihak perusahaan bertanggung jawab dan akan menyalurkan air bersih secara gratis ke rumah-rumah warga yang sumurnya tercemar.
Baca Juga: Turunkan Water Canon, Polisi Bagi-bagi Air Bersih ke Warga
"Perusahaan berjanji bertanggung jawab meningkatkan pamsimas dan mencari sumber air bersih, serta menyalurkan air gratis ke rumah-rumah warga yang tercemar menjelang pemasangan pipa pamsimas selesai," kata Zainal Abidin.
Zainal mengingatkan, pihak perusahaan berjanji menyiapkan dua unit truk tangki untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga.
Baca Juga: Hujan Guyur Kualatungkal, Krisis Air Belum Teratasi
Tiga bulan lebih seusai demo, sebagian warga banyak yang belum mendapat air gratis. Mereka hanya diberikan satu pipa penyambung dan meteran, selebihnya masyarakat harus menanggung sendiri pipa yang dibutuhkan.
Selain itu masyarakat juga tetap dibebankan membayar air sesuai yang digunakan. Padahal janjinya menyalurkan air gratis ke rumah warga.
"Kalau cuma diberi meteran dan satu pipa saja dan tetap dibebankan pembayaran air setiap bulan, itu bukan gratis. Kalau gratis ya harus semuanya gratis, jangan separuh-separuh," ujar warga Desa Koto Boyo.
Anehnya, perusahaan menyebut mau mencari sumber air bersih baru, tapi malah digabungkan ke pamsimas yang sudah ada sebelumnya, tidak sesuai janji yang telah disepakati.
Menurutnya, perusahaan yang ada di desa ini cukup banyak, dan sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menyalurkan air bersih gratis dampak dari pencemaran yang telah dilakukan perusahaan tersebut.
Di tempat lain, sejumlah masyarakat yang tidak ingin disebut namanya mengaku sampai sekarang belum mendapat air gratis, dari penyaluran pamsimas maupun mobil tangki yang dulu dijanjikan akan salurkan menjelang pemasangan pamsimas selesai.
"Sampai sekarang saya hanya bisa menggunakan air sumur yang sudah tercemar, karena tidak ada mobil tangki yang mengantar air bersih maupun penyaluran pamsimas ke rumah saya," keluhnya.
Mereka menyebutkan, sampai sekarang tidak tahu persis bantuan yang diberikan perusahaan dalam bentuk apa dan ingin adanya keterbukaan desa.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Desa Koto Boyo, Varum, angkat bicara. Dia menyebutkan, sudah pernah mencoba menyalurkan air menggunakan mobil tangki, tapi saat itu tangki mobil siram yang digunakan kotor, sehingga air bersih yang dimasukkan ke dalamnya ikut kotor.
"Masyarakat tidak mau menerima air tersebut karena kotor, sehingga sekarang hanya fokus untuk menyalurkan air bersih melalui pamsimas," ujar Varum, Selasa (29/6/2022).
Varun saat ini fokus pada perencanaan air sampai ke depan rumah warga, belum melakukan pengkajian terhadap biaya yang akan dikenakan pemakai dan lain sebagainya.
"Saat ini desa diberikan bantuan pipanisasi untuk masyarakat, jumlahnya akan direkap setelah selesai pekerjaan," imbuhnya.
Varum menjelaskan, pemberian perusahaan masih ditanggung oleh satu PT, yaitu PT KAI 2. Ada satu PT yang menalangi terlebih dahulu untuk pembelian pipa dan meteran. Nominalnya akan dicatat dan diberikan kepadanya, setelah itu dibagi-bagi ke perusahaan lainnya.
Artinya, saat ini berapapun biaya kebutuhan pipanisasi ini akan ditanggung oleh semua perusahaan sebanyak yang dibutuhkan masyarakat. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com