INFOJAMBI.COM — Pembangunan rumah khusus untuk warga suku Anak Dalam, di Desa Sekamis, Kecamatan Cermin Nan Gedang, Sarolangun, menggunakan dana APBN ditolak warga suku Anak Dalam.
“Pembangunan rumah khusus itu juga dikeluhkan warga Desa Sekamis,” kata Kepala Desa Sekamis, M Aris, pada wartawan, Senin (4/9).
Aris mengungkapkan, beberapa waktu lalu, warga suku Anak Dalam yang akan ditempatkan di rumah itu menyampaikan penolakan. Alasannya, rumah itu dibangun semi permanen, sementara mereka minta permanen.
Penolakan tersebut akhirnya bisa diselesaikan. Kontraktor memberikan uang kepada warga suku Anak Dalam, Rp.17,5 juta per kepala keluarga (KK). Pembangunan rumah semi permanen kini dilanjutkan.
Menurut Aris, pembangunan rumah tersebut menelan biaya Rp.150 juta per rumah. Jumlahnya 25 unit, dengan ukuran 6 × 6 meter, atau tipe 36. Lahannya merupakan hibah dari warga suku Anak Dalam, bukan dibeli.
“Jadi uang itu hanya untuk pembangunan rumah saja, tidak termasuk untuk beli tanahnya," jelas Aris.
Di bagian lain, warga Desa Sekamis kecewa. Pihak kontraktor tidak melibatkan mereka, dalam pembangunan maupun pengadaan material, untuk perumahan warga suku Anak Dalam itu.
"Semua material didatangkan dari luar desa, padahal di desa kami sangat banyak, seperti batu dan pasir. Tukangnya juga dari luar, tidak seorang pun warga kami dilibatkan," tandas Aris. (Rudy Ichwan - Sarolangun)
Baca Juga: Sepekan Bawa Kabur Anak Gadis, Pemuda SAD Ditangkap
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com
-1.jpeg?width=480&height=260)
-1.jpeg?width=336&height=188)
