Penulis : Jumalis || Editor : Doddi Irawan
INFOJAMBI.COM — PT Wira Karya Sakti (WKS) hingga kini belum memberi sinyal akan membeli pupuk kompos, dari tiga Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Awalnya, pupuk kompos yang diproduksi oleh warga Desa Dataran Kempas, Purwodadi dan Desa Delima ini dibeli oleh PT WKS dan PT Lontar Papyrus, Pulp, and Paper Industry (LPPPI).
Namun sampai sekarang dua perusahaan anak Sinar Mas Group itu belum mengorder pupuk kompos mereka lagi.
Biasanya, untuk memupuk lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) mereka pada masa pra tanam, digunakan pupuk kompos dari BUMDes sekitar.
Menurut Ketua Kelompok Tani Karya Tras Mandiri (KTM) Desa Dataran Kempas, Ruskim, ribuan ton pupuk kompos yang mereka produksi kini mubazir.
Ruskim mensinyalir PT WKS yang selama ini menjadi mitra dan pembina usaha mereka, akan memutus kontrak pemesanan pupuk kompos dari BUMDes sekitar.
Tidak adanya pesanan dari PT WKS dan PT Lontar, kata Ruskim, membuat kelompok tani di wilayah Tebing Tinggi rugi miliaran rupiah.
Bahkan, sejak Januari lalu, para pekerja BUMDes banyak berhenti, karena manajemen BUMDes tidak mampu lagi menanggung biaya operasional.
Keluhan diungkapkan pula oleh Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Delima, Saryono. Menurutnya, BUMDes mereka terancam bangkrut, akibat PT WKS belum memberi keputusan soal pembelian pupuk itu.
Saryono mengakui, pembuatan pupuk kompos selama ini merupakan usaha utama BUMDes Delima. Letak desa ini berbatasan langsung dengan wilayah konsesi PT WKS.
Pupuk kompos yang diolah oleh tiga BUMDes di Tebing Tinggi sebenarnya mulai berhasil. Warga sekitar mulai sejahtera, karena pendapatannya meningkat.
Namun sejak kejadian ini, hubungan warga sekitar konsesi dan pihak perusahaan jadi kurang harmonis. ***
Baca Juga: Sekda: BUMDes Diharapkan Bantu Pemerintah Kelola Potensi Desa
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com