BANGKO — Sungguh malang nasib Husniar (34). Yatim piatu, warga Desa Rancan, Lembah Masurai, Merangin ini dipasung oleh keluarganya sendiri. Sudah lima tahun.
Husniar memang mengalami gangguan mental. Dia dipasung keluarganya dengan alasan tidak masuk akal. Kedua kakinya dikekang pakai kayu balok.
Meski begitu Husniar tetap diberi makan setiap hari dan dimandikan.
Hari-hari Husniar dihabiskan di rumah peninggalan orangtuannya. Rumah itu dihuninya sendirian sejak orangtuanya meninggal dunia. Pihak keluarga sudah mengobati Husniar ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ), tapi tidak sembuh.
Khawatir Husniar berkeliaran, pihak keluarga terpaksa memasungnya. Kapolsek Lembah Masurai, Iptu Ismail, yang baru tahu ada warga dipasung, langsung menyambangi rumah Husniar.
“Kami prihatin. Pemerintah sudah melarang pemasungan. Kami himbau pihak keluarga agar melepas pasungan Husniar,” kata Ismail.
Kepala Desa Rancan, Muhwasdi, membenarkan ada warga yang dipasung. Kebetulan Husniar adik sepupunya.
Muhwasdi mengungkapkan, Husniar sudah dibawa berobat ke RSJ, tapi tidak sembuh. Dia juga pernah dirawat di RSJ selama beberapa bulan, namun kemudian pihak RSJ menyuruh keluarga menjemput Husniar.
Husniar memang sengaja dipasung. Pihak keluarga takut Husniar melukai warga lain. Soalnya, setiap kali keluar rumah, Husniar selalu membawa pisau.
“Sebenarnya kami tidak mau memasung. Tapi demi keselamatan warga, terpaksa itu dilakukan. Makan dan minumnya diurus oleh kakak-kakaknya secara bergiliran,” ujar Muhwasdi.
Soal mandi, karena sumber air lumayan jauh dari desa, Husniar hanya dimandikan satu minggu sekali. Dulu dia kurang terkontrol oleh keluarga.
Ada cerita lebih sedih lagi. Husniar pernah diperkosa. Dia hamil dan melahirkan. Anaknya lantas diambil pihak dinas sosial untuk dirawat. Muhwasdi tidak tahu dimana anak Husniar itu sekarang. (infojambi.com)
Laporan : Jefrizal || Editor : Doddi Irawan
Baca Juga: Zola Bebaskan Lima Warga Sungai Penuh Dari Pasung
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com