Zumi Zola-Najwa Shihab Jadi Bintang Tamu Talk Show

MUAROJAMBI - Gubernur Jambi, H Zumi Zola Zulkifli, mengatakan, membaca buku tidak harus dengan membaca buku tebal, tetapi dilakukan secara terus-menerus.

Pernyataan itu diungkapkan Zumi Zola, dalam Talk Show dan Dialog Semangat Literasi di Tengah Arus Kekinian, di Balairung Universitas Jambi (Unja) kampus Mendalo, Kabupaten Muaro Jambi, Jumat (5/5).

Talk show diselenggarakan Badan Perpustakaan Nasional kerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Provinsi Jambi. Kegiatan ini untuk menghimbau masyarakat, terutama mahasiswa supaya gemar membaca buku, meningkatkan pengetahuan, wawasan, kemampuan menganalisis, serta mengembangkan pola pikir, ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Penyelenggara sengaja menghadirkan bintang tamu Talk Show, Gubernur Jambi, H Zumi Zola dan Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab yang dikenal di seorang pembawa acara Talk Show Mata Najwa di salah satu stasiun TV swasta Nasional.

Zola menghimbau masyarakat, terutama mahasiswa untuk meningkatkan membaca buku, agar semakin gemar membaca buku, yang tentunya bermanfaat terhadap pemikiran.

“Pilih buku yang disukai, tidak harus tebal, bertahap tetapi terus-menerus, tularkan dengan teman-teman, dan saling tukar buku dengan teman-teman,” ungkap Zola.

Gubernur Jambi, akan mengupayakan gedung perpustakaan yang nyaman dan terus berusaha menambah koleksi buku perpustakaan., serta menambah ribuan koleksi buku-buku baru yang akan disebar di setiap Perpustakaandi Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi.

"Secara bertahap perpustakaan akan kita lengkapi dengan buku-buku dan fasilitas juga akan kita tambah, dengan tujuan agar minat baca masyarakat bertambah dan SDM bisa meningkat," Jelas Zola.

Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, menjelaskan tentang arti dan manfaat membaca buku, serta tantangan yang sangat besar yang dihadapinya dalam menjalankan tugas sebagai Duta Baca Indonesia.

Dia bersyukur, lahir dan dibesarkan ditengah keluarga yang mempunyai minat baca sangat tinggi, dan kegemarannya membaca buku sudah tertanam sejak kecil.

Najwa mengungkapkan, benyak membaca juga sangat penting untuk mengenali berita hoax (bohong), serta menumbuhkan kemampuan menganalisiss untuk mengenali berita bohong.

“Ini penting, harus cerdas memilih dan memilah mana yang benar dan bohong. Maraknya berita hoax bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia mengalami, bahkan Amerika Serikat dan Inggris juga menghadapi gempuran berita hoax,” ungkap Najwa Shihab.

Masyarakat Harus menjadi pembaca yang bisa memahami, itu berita palsu, ini bukan, dan itu harus dilatih. Sama halnya dengan olah raga, kemampuan kita harus terus dilatih. Membaca memahami makna, menghubungkan satu ide dengan yang lain, mencari hubungan kausalitas, kemampuan menganalisa didapat dari banyak membaca,” jelas Najwa Shihab.

Menurut Najwa Shihab generasi yang gemar membaca akan menghasilkan generasi yang tidak mudah diprovokasi, tidak mudah memaki, yang punya hati.

“Generasi membaca, generasi cinta pengetahuan, generasi cinta bangsa,” tambah Najwa Shihab.

Deputi Perpustakaan Nasional, Roro Mini Haariyati, menyatakan, banyak tips untuk meningkatkan minat baca asal mau kreatif.

“Tinggal kita mau atau tidak, kalian back to book. Boleh baca media sosial, tetapi jangan hanya itu, karena terlalu dangkal. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat ini pemerintah hadir, untuk kita semua,” ujar Roro.

Roro mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional pro aktif ke sekolah, pesantren, rumah sakit.

“Kalau perpusatakannya membosankan, buat menarik, misalnya dengan mengadakan ruang-ruang untuk diskusi dan art performance,” tambah Roro.

Roro juga mengingatkan, mahasiswa jangan berhenti membaca buku setelah lulus. Teruslah membaca, latih pemahaman terhadap konteks, jadi kita menjadi masyarakat yang literasi,” pugkas Roro.

Dikesempatan itu, Gubernur Jambi, Duta Baca Indonesia, Deputi Perpustakaan Nasional dan Rektor Universitas Jambi, Johny Najwan, menanda-tangani komitmen bersama “Gerakan Gemar Membaca”. (infojambi.com)

Laporan : Mustar-Sapra-Yudi Pramono ll Editor : M Asrori