Zumi Zola : Upaya Menuntaskan Desa Tertinggal Menuju Desa Mandiri Pangan

| Editor: Muhammad Asrori
Zumi Zola : Upaya Menuntaskan Desa Tertinggal Menuju Desa Mandiri Pangan

INFOJAMBI.COM - Pemprov Jambi terus berupaya menuntaskan Desa tertingggal dan siap memenuhi kebutuhan Desa menuju Desa mandiri pangan. Berbagai program dan kebijakan dipersiapkan, bersinergi dengan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi.

Pembangunan Desa termasuk prioritas pembangunan dalam Visi Misi Jambi TUNTAS 2021, kata Gubernur Jambi, H Zumi Zola, dalam Rakor Penggunaan Dana Padat Karya Tunai Desa dan Sosialisasi Perjanjian Kerjasama Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Kemendagri serta Polri Tahun 2018, di salah satu hotel di Kota Jambi, Rabu (21/2).

Dalam upaya pembangunan Desa menjadi Padat Karya itu, menurut Zumi Zola, harus bersesuaian dengan misi keenam, yaitu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, guna pemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat terhadap gizi, pelayanan kesehatan, pendidikan serta infrastruktur dasar.

Program unggulan penuntasan Desa tertinggal di Jambi, ada 191 Desa hingga tahun 2021, hingga kini sudah dipersiapkan, lewat bantuan keuangan untuk membangun infrastruktur, ekonomi Desa, meningkatkan kapasitas aparatur Desa.

Desa sebagai subjek pembangunan diharapkan, dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki serta mengatasi persoalan yang dihadapi, sehingga menjadi Desa yang maju, mandiri dan sejahtera.

"Jambi harus mandiri pangan, silahkan setiap Desa mengembangkan potensi desa, melalui sektor pertanian, perikanan maupun peternakan. Pemprov Jambi, siap membantu alat dan mesin pertanian (Alsintan) dan silahkan membuat proposal terkait kebutuhan Desa dan ajukan ke Pemprov Jambi," ungkap Zumi Zola.

Upaya Pemerintah dalam membangun Desa ini, kata Zumi Zola, terus digulirkan khususnya dalam penguatan infrastruktur serta mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan, berfokus pada masyarakat Desa, melalui program Padat Karya Tunai, di setiap Desa hanya akan dibatasi lima proyek pembangunan dengan program prioritas pembangunan Desa berupa Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Embung Desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta Sarana Olahraga Desa (Sorga Desa).

"Program Padat Karya akan berdampak signifikan, mendorong dan menciptakan kesempatan kerja yang langsung bisa dinikmati oleh masyarakat. Dari sisi kompensasinya yang mampu mendorong daya beli masyarakat Desa, sehingga diharapkan mampu mengurangi jumlah masyarakat miskin di Indonesia, termasuk Provinsi Jambi," jelas Zumi Zola.

Secara umum, Gubernur Jambi, menilai aparatur Desa telah menggunakan dana Desa secara benar. Namun, terkait pertangungjawaban administrasi masih perlu pembinaan dan dapat dikonsultasikan pada pihak yang berkompeten.

"Pemerintah sudah menyiapkan Pendamping Desa, Camat, dan Pemprov siap membantu," kata Zumi Zola.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jambi, Dra Lutpiah, menyebutkan, untuk penyelenggaraan penggunaan Dana Desa, Pemprov Jambi secara Nasional berada di posisi ke delapan.

"Untuk tahun ini, ada pengurangan jumlah Desa tertinggal, di Bungo dan Sarolangun. Menurut data Bappenas, ada Desa tertinggal maupun miskin telah berubah menjadi Desa berkembang, sehingga terjadi pengurangan anggaran," kata Dra Lutpiah.

Keberadaan Dana Desa untuk mendukung pembangunan, termasuk dana dari Pemprovi Jambi, sebesar Rp 60 juta. Dana Rp 40 juta untuk infrastruktur dan Rp 20 juta sebagai dana kelembagaan Desa

"Dana sebesar itu, tentu sangat membantu perkembangan Desa," kata Lutpiah.

Sebanyak 276 peserta yang hadir dari Pendamping Desa, Kepolisian, Bappeda, Pemdes, serta pihak terkait menghadiri serta mengikuti jalannya rapat untuk pembangunan desa. ( Raihan – Humasprov )

Baca Juga: Nasib Guru Non-PNS Terancam, Zola Akan Berjuang Mati-Matian

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya